TEKNOLOGI PENUMBUHAN PAKAN ALAMI DAB ALTERNATIF/BUATAN
I. PENDAHULUAN
PENUMBUHAN PAKAN ALAMI DAN ANTERNATIF PAKAN MURAH BERKUALITAS TINGGI
Dunia usaha perikanan
semakin dituntut untuk dapat memanfaatan lahan secara optimal sehingga
produktivitas lahan dapat ditingkatkan semaksimal mungkin. Sejalan dengan intensifikasi lahan maka
ketersediaan pakan sebagai penunjang keberhasilan sektor perikanan dewasa ini
menjadi penentu utama yang dikarenakan biaya produksi sebesar 60 – 70 % di
sektor perikanan dihabiskan untuk konsumsi pakan ikan. Mencari alternatif pakan
murah, tanpa mengesampingkan kualitas dan kuantitas akan semakin jauh dari para
petani, sejalan dengan melambungnya harga dasar semua bahan baku pakan,
sementara para pembudidaya ikan harus berhadapan dengan biaya operasional pakan
yang sangat besar yaitu sekitar 60-70% (Yanuartin, C. 2004), oleh karena itu
upaya yang harus dilakukan adalah bagaimana mencarikan jalan keluarnya.
TUJUAN PELATIHAN
² Mengetahui bermacam-macam pakan ikan baik yang alami
maupun buatan
² Mengetahui bahan-bahan lokal yang dapat dipergunakan
sebagai pakan
ikan buatan
² Memahami prinsip-prinsip pembuatan pakan ikan buatan
² Mengetahui aspek ekonomi untuk pembuatan pakan ikan buatan
MATERI PELATIHAN
² Mengetahui macam makanan ikan dan pencernaannya
² Memahami pengetahuan gizi yang dibutuhkan oleh ikan
² Mengetahui penyusunan formula atau ramuan yang diperlukan
sesuai
dengan fase ikan
² Mengetahui prinsip-prinsip umum dalam pembuatan pakan ikan
buatan
² Mengetahui pengujian mutu pakan ikan buatan secara praktis
² Memahami prinsip-prinsip dalam penyimpanan pakan ikan
buatan
² Memahami cara pemberian dan jumlah pemberian pakan ikan
serta
pengaruh lingkungan
II. PAKAN
Pakan memiliki
peranan penting sebagai sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan
perkembangbiakan. Oleh sebab itu nutrisi yang terkandung dalam pakan harus
benar-benar terkontrol dan memenuhi kebutuhan dari ikan tersebut. Pemberian
pakan yang sesuai akan menghindarkan ikan dari berbagai serangan penyakit,
kususnya penyakit nutrisi. Penyakit nutrisi ini biasanya menyerang ikan yang
hanya diberi pakan sembarangan tanpa memperhitungkan nutrisi yang dibutuhkan
oleh ikan pemberian pakan dengan kadar lemak tinggi juga menyebabkan difisiensi
thiamin (Vitamin B1).
Penyakit nutrisi dapat dihindari dengan pemberian kombinasi
pakan alami dan pakan buatan dengan komposisi yang lengkap
Hal lain yang harus diperhatikan adalah kualitas pakan yang
diberikan. Pakan yang sudah busuk atau pakan buatan yang kadaluarsa
(tengik/berjamur) dapat menyebabkan ikan menjadi sakit
Mengapa nutrisi harus lengkap????
Penyakit nutrisi
1)Kekuranganvitamin
Kekurangan vitamin
dapat mengakibatkan kelainan pada bentuk tubuh dan fungsi organ pada ikan.
Lebih lanjut hal ini mengakibatkan lambatnya pertumbuhan dan rendahnya sintasan
sehingga sangat merugikan pembudidaya. Kekurangan vitamin ini juga menyebabkan
ikan rentan terhadap serangan penyakit bakterial dan jamur yang dapat
mengakibatkan kerugian yang lebih besar lagi.
2)Kekurangan protein
Kekurangan protein berarti kekurangan asam amino yang
merupakan zat yang diperlukan untuk ketahanan tubuh, sehingga kekurangan
protein menyebabkan ikan menjadi mudah terserang penyakit infeksi.
3)Kekurangan asam lemak essensial
Kekurangan asam lemak essensial menyebabkan perubahan warna
dan erosi pada sirip serta masuknya lemak kedalam hati. Hal ini menebabkan
lemahnya pertahanan tubuh ikan dan lambatnya pertumbuhan.
4)Lipoid liver degeneration
Penyakit ini disebut juga lipodosis. Menyebabkan
pembengkakan pada hati dan kekurangan darah. Pertumbuhan ikan menjadi lambat
dan sintasannya rendah. Penyakit ini disebabkan oleh pemberian pakan yang
lemaknya sudah rusak. Penyakit nutrisi dapat dihindari dengan pemberian
kombinasi pakan alami dan pakan buatan dengan komposisi yang lengkap.
3. KULTUR MASAL PAKAN
ALAMI
Kultur masal pakan
alami adalah upaya membudidayakan plankton sebagai pakan alami ikan dalam
jumlah dan tempat yang banyak. Kultur pakan alami ikan sangat penting untuk
menumbuhkan plankton sebagai pakan benih ikan,terutama benih ikan ukuran lepas
hapa (kebul). Kultur pakan alami dapat dilakukan dengan pemupukan.akan tetapi
dengan cara ini akan tumbuh penyakit yang dapat menyerang benih ikan tersebut.
jadi perlu pemupukan dengan jenis dan dosis pupuk yang tepat.cara lain adalah
dengan menanami benih plankton tertentu agar hanya satu macam atau jenis
plankton saja yang dapat tumbuh.
Beberapa jenis plankton (zooplankton) yang umum dibutuhkan
benih ikan antara lain sebagai berikut:
1. ROTIFERA, 2. MOINA,
3. Daphnia, 4. Cacing Tubifek
1.ROTIFERA
Kultur Rotifera dapat
dilakuakn di bak beton atau bak tanah yang sumber airnya mengandung Rotifera.
sebagai sumber air dapat menggunakan air sungai,air kolam,atau air yang
diinokulasi dengan Rotifera. Air yang masuk ke dalam bak atau kolam harus di
saring terlebih dahulu,terutama
untuk menghindari adanya ikan atau serangga air yang dapat
masuk ke dalam kolam atau bak.
Bak atau kolam di keringkan terlebih dahulu selama 2-3 hari
kemudian diisi air dan di lakukan pengapuran sebanyak 100 g/m2.
Pengapuran ini
bertujuan untuk memberantas ikan,predator,atau hama yang hidup di dalam bak
atau kolam dan untuk menaikkan pH. Setelah itu dilakuakn pemupukan kotoran ayam
kering sebanyak 1 kg/m2.
Kemudian bak atau
kolamdiisi air dengan kedalaman 0,5 m.permukaan air di semprot dengan Sumithion
sebanyak 6-8 ppm untuk memberantas Cladocera agar tidak mengganggu pertumbuhan
Rotifera.
Panen Rotifera dapat di lakukan setelah 5-6 hari
pemeliharaan dengan pengambilan contoh air dan di saring dengan plankton Net
Muller No.25 Dengan cara tersebut dapat dilakukan panen Rotifera pada hari ke
5-12 dari saat setelah pemupukan berlangsung.
2. MOINA
Kultur moina sebaiknya dilakukan di wadah yang di letakkan
di bawah atap yang transparan,misalnya atap plastik,untuk menghindari sinar
matahari langsung dan curah hujan. Wadah atau tempat yang telah diisi air sumur
dengan kedalaman 40-60 cm.di pupukdengan kotoran ayam kering (tanpa sekam)
Sebnyak 1
kg/m2.selain itu ,kedalam media kultur tersebut di gantungkan kantong terilin
atau karung yang berisi bungkil kedelai sebanyak 200g/m3. Bibit Moina di tanam
sehari setelah pemupukan awal sebanyak 2g/m3 Bibit Moina ditanam sehari setelah
pemupukan awal sebanyak 2 g/m3.bibit moina dipilih yang berwarna merah dan
Berukuran besar. Pemupukan ulang dilakukan 4 hari setelah pemupukan awal
sebanyak 0,25 dosis atau 250 g kotoran ayam kering dan 50 g bungkil
kedelai.Pemanenan dapat di lakukan antara 7-9 hari setelah pemupukan awal
dwngan serokan dari kain terilin. Untuk mendapatkan Moina setiap hari dapat di
pakai 6 wadah dengan pelaksanaan kultur secara bergilir, yaitu 2 hari
sekali.dengan cara tersebut dapat menghasilkan Moina 150-400 g/m3/hari.
3.Daphnia
Daphinia cepat di
kultur di tempat trbuka. Untuk wadah kultur dapat digunakan bak atau konteiner.
Bak atau konteiner diisi dengan air sumur lalu dipupuk dengan kotoran ayam
kering tanpa sekam sebanyak 1,5 kg/m3. Kotoran ayam tersebut dimasukkan kedalam
kantong terilin atau karung dan digantung dalm media kultur. Sehari setelah
pemupukan awal, bibit daphnia ditebar sebanyak 5 g/m3. pamupukan ulang
dilakukan antara 7-14 harisetelah pemupukan awal sebanyak 0,5 dosis (750 g/m3).
Pemupukan dilakukan 21hari setelh pemupukan awal dan dilakukan setiap hari
selama sebulan. Dalam sehari pemenenan dapat dihasilkan Daphnia sebanak 25
g/m3. Dengan cara ini dapat dihasilkan kira-kira 30 kg dalam kurun waktu
sebulan.
4. Cacing Tubifek/Sutra
Bentuk tubuh cacing ini menyerupai rambut dengan panjang
badan antara 1-3cm dengan tubuh berwarna merah kecoklatan dengan ruas ruas.
Cacing ini hidup dengan membentuk koloni di perairan jernih yang kaya bahan
organik. Cacing ini meiliki 57% protein dan 13% lemak dalam tubuhnya. Cacing
sutra merupakan hewan hermaprodit yang berkembang biak lewat telur secara
eksternal. Telur yang dibuahi oleh jantan akan membelah menjadi dua sebelum
menetas. Bahan organik yang baik untuk digunakan oleh cacing sutra adalah
campuran antara kotoran ayam, ampas tahu, dedak (bekatul) dan lumpur.
1. Persiapan Bibit
Bibit bisa dibeli
dari toko ikan hias atau diambil dari alam
Note : Sebaiknya
bibit cacing di karantina dahulu karena ditakutkan membawa bakteri patogen.
2.Persiapan Media
Media perkembangan
dibuat sebagai kubangan lumpur dengan
ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi saluran pemasukan dan
pengeluaran air. Tiap tiap kubangan dibuat petakan petakan kecil ukuran 20 x 20
cm dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang
dengan diameter 1 cm
3.Pemupukan
Lahan di pupuk dengan dekak halus atau ampas tahu sebanyak
200 – 250 gr/M2 atau dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/M2.
4.Fermentasi
Lahan direndam dengan
air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.
5.Penebaran,Bibit
Selama Proses
Budidaya lahan dialiri air dengan debit 2 – 5 Liter / detik
6.Pemanenan
Cacing Bisa dipanen
setelah 8 – 10 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar