Cara sukses budidaya kentang
Cara sukses budidaya kentang – Kentang merupakan tanaman
dikotil yang bersifat semusim dan berbentuk semak/herba. Batangnya yang berada
di atas permukaan tanah ada yang berwarna hijau, kemerah-merahan, atau ungu
tua. Akan tetapi, warna batang ini juga dipengaruhi oleh umur tanaman dan
keadaan lingkungan. Pada kesuburan tanah yang lebih baik atau lebih kering,
biasanya warna batang tanaman yang lebih tua akan lebih menyolok. Bagian bawah
batangnya bisa berkayu. Sedangkan batang tanaman muda tidak berkayu sehingga
tidak terlalu kuat dan mudah roboh.
SYARAT PERTUMBUHAN
Iklim
Curah hujan rata-rata
1500 mm/tahun, lama penyinaran 9-10 jam/hari, suhu optimal 18-21 °C, kelembaban
80-90% dan ketinggian antara 1.000-3.000 m dpl.
Lama penyinaran yang
diperlukan tanaman kentang untuk kegiatan fotosintesis adalah 9-10 jam/hari.
Lama penyinaran juga berpengaruh terhadap waktu dan masa perkembangan umbi.
Suhu optimal untuk pertumbuhan adalah 18-21 derajat C.
Pertumbuhan umbi akan terhambat apabila suhu tanah kurang dari 10 derajat C dan
lebih dari 30 derajat C.
Kelembaban yang sesuai untuk tanaman kentang adalah 80-90%.
Kelembaban yang terlalu tinggi akan menyebabkan tanaman mudah terserang hama
dan penyakit, terutama yang disebabkan oleh cendawan.
Media Tanam
Secara fisik, tanah yang baik untuk bercocok tanaman kentang
adalah yang berstruktur remah, gembur, banyak mengandung bahan organik,
berdrainase baik dan memiliki lapisan olah yang dalam. Sifat fisik tanah yang
baik akan menjamin ketersediaan oksigen di dalam tanah.
Tanah yang memiliki sifat ini adalah tanah Andosol yang
terbentuk di pegunungan-pegunungan.
Keadaan pH tanah yang sesuai untuk tanaman kentang
bervariasi antara 5,0-7,0, tergantung varietasnya. Untuk produksi yang baik pH
yang rendah tidak cocok ditanami kentang. Pengapuran mutlak diberikan pada
tanah yang memiliki nilai pH sekitar 7.
Ketinggian Tempat
Daerah yang cocok
untuk menanam kentang adalah dataran tinggi/daerah pegunungan, dengan
ketinggian antara 1.000-3.000 m dpl. Ketinggian idealnya berkisar antara
1000-1300 m dpl. Beberapa varitas kentang dapat ditanam di dataran menengah
(300-700 m dpl).
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Pembibitan
Umbi bibit berasal dari umbi produksi berbobot 30-50 gram,
umur 150-180 hari, tidak cacat, dan varitas unggul. Pilih umbi berukuran
sedang, memiliki 3-5 mata tunas dan hanya sampai generasi keempat saja. Setelah
tunas + 2 cm, siap ditanam.
Bila bibit membeli (usahakan bibit yang bersertifikat),
berat antara 30-45 gram dengan 3-5 mata tunas. Penanaman dapat dilakukan
tanpa/dengan pembelahan. Pemotongan umbi dilakukan menjadi 2-4 potong menurut
mata tunas yang ada. Sebelum tanam umbi direndam dulu menggunakan Fungisida.
Bila bibit diusahakan dengan membeli, (usahakan bibit yang kita beli bersertifikat),
berat antara 30-45 gram dengan 3-5 mata tunas. Penanaman dapat dilakukan tanpa
dan dengan pembelahan. Pemotongan umbi dilakukan menjadi 2-4 potong menurut
mata tunas yang ada. Sebelum tanam umbi yang dibelah harus direndam dulu di
dalam larutan Dithane M-45 selama 5-10 menit. Walaupun pembelahan menghemat
bibit, tetapi bibit yang dibelah menghasilkan umbi yang lebih sedikit daripada
yang tidak dibelah. Hal tersebut harus diperhitungkan secara ekonomis.
Stek Batang dan stek tunas
Cara ini tidak biasa
dilakukan karena lebih rumit dan memakan waktu lebih lama. Bahan tanaman yang
akan diambil stek batang/tunasnya harus ditanam di dalam pot. Pengambilan stek
baru dapat dilakukan jika tanaman telah berumur 1-1,5 bulan dengan tinggi 25-30
cm. Stek disemaikan di persemaian. Apabila bibit menggunakan hasil stek batang
atau tunas daun, ambil dari tanaman yang sehat dan baik pertumbuhannya.
Pengolahan Media Tanam
Lahan dibajak sedalam
30-40 cm dan biarkan selama 2 minggu sebelum dibuat bedengan dengan lebar 70 cm
(1 jalur tanaman)/140 cm (2 jalur tanaman), tinggi 30 cm dan buat saluran
pembuangan air sedalam 50 cm dan lebar 50 cm.
Natural Glio yang
sudah terlebih dahulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 minggu,
ditebarkan merata pada bedengan (dosis : 1-2 kemasan Natural Glio dicampur
50-100 kg pupuk kandang/1000 m2).
Teknik Penanaman
Pemupukan Dasar
Pupuk dasar organik berupa kotoran ayam 10 ton/ha, kotoran
kambing sebanyak 15 ton/ha atau kotoran sapi 20 ton/ha diberikan pada permukaan
bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam, dicampur pada tanah bedengan atau
diberikan pada lubang tanam.
Pupuk anorganik berupa urea (200 kg/ha), SP 36 (400 kg/ha),
dan KCl (75 kg/ha). Komposisi Pemupukan An-Organik di tiap-tiap daerah berbeda,
sesuaikan dengan kebutuhan setempat ( spesifik lokasi )
Cara Penanaman
Bibit yang diperlukan jika memakai jarak tanam 70 x 30 cm
adalah 1.300-1.700 kg/ha dengan anggapan umbi bibit berbobot sekitar 30-45
gram.
Jarak tanaman tergantung varietas. Dimanat dan LCB 80 x 40
sedangkan varietas lain 70 x 30 cm.
Waktu tanam yang tepat adalah diakhir musim hujan pada bulan
April-Juni, jika lahan memiliki irigasi yang baik/sumber air kentang dapat
ditanam dimusim kemarau. Jangan menanam dimusim hujan. Penanaman dilakukan
dipagi/sore hari.
Lubang tanam dibuat dengan kedalaman 8-10 cm. Bibit
dimasukkan ke lubang tanam, ditimbun dengan tanah dan tekan tanah di sekitar
umbi. Bibit akan tumbuh sekitar 10-14 hst.
Mulsa jerami perlu dihamparkan di bedengan jika kentang
ditanam di dataran medium.
Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman
Untuk mengganti
tanaman yang kurang baik, maka dilakukan penyulaman. Penyulaman dapat dilakukan
setelah tanaman berumur 15 hari. Bibit sulaman merupakan bibit cadangan yang
telah disiapkan bersamaan dengan bibit produksi. Penyulaman dilakukan dengan
cara mencabut tanaman yang mati/kurang baik tumbuhnya dan ganti dengan tanaman
baru pada lubang yang sama.
Penyiangan
Lakukan penyiangan
secara kontinyu dan sebaiknya dilakukan 2-3 hari sebelum/bersamaan dengan
pemupukan susulan dan penggemburan. Jadi penyiangan dilakukan minimal dua kali
selama masa penanaman. Penyiangan harus dilakukan pada fase kritis yaitu
vegetatif awal dan pembentukan umbi.
Pemangkasan Bunga
Pada varietas kentang
yang berbunga sebaiknya dipangkas untuk mencegah terganggunya proses
pembentukan umbi, karena terjadi perebutan unsur hara untuk pembentukan umbi
dan pembungaan.
Pemupukan
Selain pupuk organik, maka pemberian pupuk anorganik juga
sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk yang biasa diberikan Urea
dengan dosis 330 kg/ha, TSP dengan dosis 400 kg/ha sedangkan KCl 200 kg/ha.
Secara keseluruhan pemberian pupuk organik dan anorganik adalah sebagai
berikut:
Pupuk kandang: saat tanam 15.000-20.000 kg.
Pupuk anorganik
a. Urea/ZA: 21 hari setelah
tanam 165/350 kg dan 45 hari setelah tanam 165/365 kg.
b. SP-36: saat tanam
400 kg.
c. KCl: 21 hari
setelah tanam 100 kg dan 45 hari setelah tanam 100 kg.
d. Pupuk cair: 7-10
hari sekali dengan dosis sesuai anjuran.
Pupuk anorganik diberikan ke dalam lubang pada jarak 10 cm
dari batang tanaman kentang.
Pengairan
Tanaman kentang sangat peka terhadap kekurangan air.
Pengairan harus dilakukan secara rutin tetapi tidak berlebihan. Pemberian air
yang cukup membantu menstabilkan kelembaban tanah sebagai pelarut pupuk. Selang
waktu 7 hari sekali secara rutin sudah cukup untuk tanaman kentang. Pengairan
dilakukan dengan cara disiram dengan gembor/embrat/dengan mengairi selokan
sampai areal lembab (sekitar 15-20 menit).
Hama dan Penyakit pada Kentang
Hama
Ulat grayak (Spodoptera litura)
Gejala: ulat
menyerang daun dengan memakan bagian epidermis dan jaringan hingga habis
daunnya. Pengendalian: (1) mekanis dengan memangkas daun yang telah ditempeli
telur; (2) kimia dengan Azordin, Diazinon 60 EC, Sumithion 50 EC.
Kutu daun (Aphis Sp)
Gejala: kutu daun
menghisap cairan dan menginfeksi tanaman, juga dapat menularkan virus bagi
tanaman kedelai. Pengendalian: dengan cara memotong dan membakar daun yang
terinfeksi, menyemprotkan Roxion 40 EC, Dicarzol 25 SP.
Orong-orong (Gryllotalpa Sp)
Gejala: menyerang
umbi di kebun, akar, tunas muda dan tanaman muda. Akibatnya tanaman menjadi
peka terhadap infeksi bakteri. Pengendalian: menggunakan tepung Sevin 85 S yang
dicampur dengan pupuk kandang.
Hama penggerek umbi (Phtorimae poerculella Zael)
Gejala: pada daun
yang berwarna merah tua dan terlihat adanya jalinan seperti benang yang
berwarna kelabu yang merupakan materi pembungkus ulat. Umbi yang terserang bila
dibelah, akan terlihat adanya lubang-lubang karena sebagian umbi telah dimakan.
Pengendalian: secara kimia menggunakan Selecron 500 EC, Ekalux 25 EC, Orthene
&5 SP, Lammnate L.
Hama trip ( Thrips tabaci )
Gejala: pada daun
terdapat bercak-bercak berwarna putih, selanjutnya berubah menjadi abu-abu
perak dan kemudian mengering. Serangan dimulai dari ujung-ujung daun yang masih
muda. Pengendalian: (1) secara mekanis dengan cara memangkas bagian daun yang
terserang; (2) secara kimia menggunakan Basudin 60 EC, Mitac 200 EC, Diazenon,
Bayrusil 25 EC atau Dicarzol 25 SP.
Penyakit
Penyakit busuk daun
Penyebab: jamur
Phytopthora infestans. Gejala: timbul bercak-bercak kecil berwarna hijau kelabu
dan agak basah, lalu bercak-bercak ini akan berkembang dan warnanya berubah
menjadi coklat sampai hitam dengan bagian tepi berwarna putih yang merupakan
sporangium. Selanjutnya daun akan membusuk dan mati. Pengendalian: menggunakan
Antracol 70 WP, Dithane M-45, Brestan 60, Polyram 80 WP, Velimek 80 WP dan
lain-lain.
Penyakit layu bakteri
Penyebab: bakteri
Pseudomonas solanacearum. Gejala: beberapa daun muda pada pucuk tanaman layu
dan daun tua, daun bagian bawah menguning. Pengendalian: dengan cara menjaga
sanitasi kebun, pergiliran tanaman. Pemberantasan secara kimia dapat menggunkan
bakterisida, Agrimycin atu Agrept 25 WP.
Penyakit busuk umbi
Penyebab: jamur
Colleotrichum coccodes. Gejala: daun menguning dan menggulung, lalu layu dan
kering. Pada bagian tanaman yang berada dalam tanah terdapat bercak-bercak
berwarna coklat. Infeksi akan menyebabkan akar dan umbi muda busuk.
Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman , sanitasi kebun dan penggunaan
bibit yang baik.
Penyakit fusarium
Penyebab: jamur
Fusarium sp. Gejala: infeksi pada umbi menyebabkan busuk umbi yang menyebabkan
tanaman layu. Penyakit ini juga menyerang kentang di gudang penyimpanan.
Infeksi masuk melalui luka-luka yang disebabkan nematoda/faktor mekanis.
Pengendalian: dengan menghindari terjadinya luka pada saat penyiangan dan
pendangiran. Pengendalian kimia dengan Benlate.
Penyakit bercak kering (Early Blight)
Penyebab: jamur
Alternaria solani. Jamur hidup disisa tanaman sakit dan berkembang biak di
daerah kering. Gejala: daun terinfeksi berbercak kecil yang tersebar tidak
teratur, berwarna coklat tua, lalu meluas ke daun muda. Permukaan kulit umbi
berbercak gelap tidak beraturan, kering, berkerut dan keras. Pengendalian:
dengan pergiliran tanaman.
Penyakit karena virus
Virus yang menyerang
adalah: (1) Potato Leaf Roll Virus (PLRV) menyebabkan daun menggulung; (2)
Potato Virus X (PVX) menyebabkan mosaik laten pada daun; (3) Potato Virus Y
(PVY) menyebabkan mosaik atau nekrosis lokal; (4) Potato Virus A (PVA)
menyebabkan mosaik lunak; (5) Potato Virus M (PVM) menyebabkan mosaik
menggulung; (6) Potato Virus S (PVS) menyebabkan mosaik lemas. Gejala: akibat
serangan, tanaman tumbuh kerdil, lurus dan pucat dengan umbi kecil-kecil/tidak
menghasilkan sama sekali; daun menguning dan jaringan mati. Penyebaran virus
dilakukan oleh peralatan pertanian, kutu daun Aphis spiraecola, A. gossypii dan
Myzus persicae, kumbang Epilachna dan Coccinella dan nematoda. Pengendalian:
tidak ada pestisida untuk mengendalikan virus, pencegahan dan pengendalian
dilakukan dengan menanam bibit bebas virus, membersihkan peralatan, memangkas
dan membakar tanaman sakit, memberantas vektor dan pergiliran tanaman.
Panen
Ciri dan Umur Panen
Umur panen pada tanaman kentang berkisar antara 90-180 hari,
tergantung varietas tanaman. Pada varietas kentang genjah, umur panennya 90-120
hari; varietas medium 120-150 hari; dan varietas dalam 150-180 hari.
Cara sukses budidaya kentang
Secara fisik tanaman
kentang sudah dapat dipanen apabila daunnya telah berwarna kekuning-kuningan
yang bukan disebabkan serangan penyakit; batang tanaman telah berwarna
kekuningan dan agak mengering. Selain itu tanaman yang siap panen kulit umbi
akan lekat sekali dengan daging umbi, kulit tidak cepat mengelupas bila digosok
dengan jari.
Cara Panen
Waktu memanen sangat dianjurkan dilakukan pada waktu sore
hari/pagi hari dan dilakukan pada saat hari cerah. Cara memanen yang baik
adalah sebagai berikut: cangkul tanah disekitar umbi kemudian angkat umbi
dengan hati hati dengan menggunakan garpu tanah. Setelah itu kumpulkan umbi
ditempat yang teduh. Hindari kerusakan mekanis waktu panen.
Prakiraan Produksi
a) Granola/Atlantis: produksi 35-40 ton/ha.
b) Red Pontiac:
produksi 15 ton/ha.
c) Desiree: produksi
18 ton/ha.
d) DTO: produksi 20 ton/ha.
e) Klon no. 17:
produksi 30-40 ton/ha.
f) Klon no. 08:
produksi 25-30 ton/ha.
Pascapanen
Penyortiran dan Pengolongan
Umbi yang baik dan
sehat dipisahkan dengan umbi yang cacat dan terkena penyakit. Kegiatan ini akan
mencegah penularan penyakit kepada umbi yang sehat. Kentang di sortir
berdasarkan ukuran umbi (tergantung varitas).
Penyimpanan
Simpan umbi kentang
dalam rak-rak yang tersusun rapi, sebaiknya ruangan tempat penyimpanan
dibersihkan dan disterilisasi dahulu agar terbebas dari bakteri. Simpan di
tempat yang tertutup dan berventilasi.
Pengemasan dan Pengangkutan
Alat pengemas harus
bersih dan terbuat dari bahan yang ringan. Pengemas harus berventilasi dan di
bagian dasar dan tepi diberi bahan yang mengurangi benturan selama pengangkutan.
Pembersihan
Petani konvensional
hampir tidak pernah membersihkan umbi. Untuk memasarkan kentang di pasar
swalayan/ke luar negeri, kentang harus dibersihkan terlebih dulu. Bersihkan
umbi dari segala kotoran yang menempel dengan lap. Lakukan perlahan-lahan
jangan sampai menimbulkan lecet-lecet. Selain itu umbi dapat dibersihkan dengan
cara dicuci di air mengalir yang tidak terlalu deras kemudian dikeringanginkan.
Umbi yang bersih akan memperpanjang keawetan umbi selain itu juga akan menarik konsumen.
Demikan artikel singkat cara sukses budidaya kentang. Semoga
bermanfaat.
Artikel yang terkait cara sukses budidaya kentang : budidaya
kentang download, budidaya tomat, budidaya cabe, budidaya wortel, budidaya
kentang pdf, budidaya kentang organik, budidaya kentang atlantic, cara sukses
budidaya kentang, budidaya kentang dataran rendah
Posting terkait Cara sukses budidaya kentang
Cara sukses budidaya bawang merah
Cara sukses budidaya bawang merah - Berdasarkan penelitian
di India, allyl propyl yang terkandung dalam bawang merah dapat mempengaruhi
metabolisme gula dalam hati, sehingga dapat ...
Metode lengkap budidaya pisang
Metode lengkap budidaya pisang - Pisang adalah tanaman buah
, sumber vitamin, mineral dan karbohidrat. Di Indonesia pisang yang ditanam
baik dalam skala rumah tangga ...
Cara mudah budidaya kacang tanah
Cara mudah budidaya kacang tanah - Berikut adalah makalah
yang menguraikan secara lengkap tentang cara budidaya tanaman kacang tanah
tersebut buat anda. PENDAHULUAN Produksi komoditi ...
Langkah mudah budidaya ubi jalar
Langkah mudah budidaya ubi jalar - Ubi jalar merupakan salah
satu tanaman umbi-umbian yang memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai
sumber karbohidrat. Hal itu dapat ...
Info lengkap terkait
Cara sukses budidaya kentang
penjelasan bagian
tubuh lobster beserta gambarnya, artikel porifera dan coelenterata, caramudah
merawat burung kutilang emas, jenis tumbuh tumbuhan paku pakuan beserta gambar,
klasifikasi jamur pada kentang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar