CARA MEMBUAT SENDIRI PAKAN UNGGAS
Banyak pengusaha ayam pedaging ,ayam petelur ,puyuh yang
gulung tikar karena tingginya harga pakan yang kian melambung .selain faktor
penyakit dan harga jual yang merosot dan sulit di prediksi .Untuk penyakit
sebaiknya anda baca penyakit 2 pada unggas . Disini saya akan mencoba untuk
menyajikan tentang membuat sendiri pakan unggas yang barangkali bisa menghemat
biaya pakan dan usaha anda bisa tetap exis.
Pakan untuk ayam pedaging.
Untuk 100 kg pakan maka di butuhkan :
Untuk stater sediakan jagung 60 kg, bekatul 2 kg, tepung
gaplek 2 kg, tepung ikan 13,5 kg ,tepung darah 3 kg ,kedelai 7 kg,bungkil
kelapa 5 kg,tepung daun pepaya 2 kg ,bungkil biji kapuk 1kg tepung bulu unggas
4 kg , premix 0,5 kg
Untuk finisher, sediakan jagung 50 kg , bekatul 7kg,sorgum
10 kg , tepung gaplek 5 kg,tepung ikan 3 kg , tepung darah 3 kg , kedelai 9
kg,bungkil kelapa 5 kg,bungkil biji kapuk 0,5 kg ,tepung daun pepeya 2,5 kg ,
tepung bulu ayam 2,5 kg.,minyak kelapa 1 kg , premix 0,5 kg .
Dikenal ada 3 bentuk pakan , yaitu tepung , crumble (
butiran pecah ), dan pelet.
1. Bentuk tepung.
Cara membuatnya sangat sederhana , yaitu semua bahan
digiling jadi tepung .kemudian di aduk sampai rata dan siap di sajikan.pakan
jenis ini tidak efektif ,karena ayam memiilih jenis pakan yang di sukai
sehingga banyak nutrisi yang tidak di konsumsi
2 Bentuk crumbles (butiran pecah).
Semua bahan di giling jadi tepung ,kemudian di aduk hingga
rata .setelah itu di kukus atau di uapi dengan panas antara 800C-90 C .Kemudian
pakan diaduk dalam ayakan yang berlubang sambil di tekan tekan sehinga butiran
berjatuhan.Jemur butiran itu hingga kering.siap di sajikan .pakan jenis ini
cukup efisien tidak banyak nutrisi yang terbuang.
3 Bentuk pelet.
Caranya sama dengan crumble.Tapi setelah
penguapan,dimasukkan dalam gilingan daging atau sambal sehingga keluar bentuk
memanjang. Kemudian di potong potong dan di jemur sampai kering.siap di
sajikan. Pakan jenis ini pun cukup efisien.
Untuk menghindari pakan yang cepat rusak dan tengik karena
udara yang lembab maka sebaik nya pakan diberi bahan pengawet.misalnya BHA (
Butiylated hydroxy anisol) ,BHT(Butylated Hydroxy toluen ),Gropyl Gallate,
Oktyl Gallate,Tokoferol ,Etoksikusin Yang biasanya di kemas dengan nama
Antrasin,Toksomiks,Antoks dan sebagainya.Pemberian sebaiknya tidak lebih dari
0,1% jumlah pakan.
Membuat konsentrat ayam pedaging.
Untuk 100 kg konsentrat, sediakan tepung ikan 26 kg ,bungkil
kedelai 21 kg, daun turi 28 kg ,tepung bulu 14 kg ,tepung tulang 0,5 kg,sorgum
10,5 kg.Semua bahan di giling jadi tepung ,dan siap di campurkan dengan bekatul
dan jagung.
Alternatif lain membuat pakan ayam pedaging.
Untuk masa awal ,sediakaqn konsentrat 39 kg , bekatul 5,5
kg,jagung 55 kg , premix 0,5 kg.Semua bahan di proses sperti di atas (tepung
,crumble, pelet )
Untuk masa akhir ,sediakan jagung 58 kg ,bekatul 8,5 kg
,konsentrat 33 kg ,premix 0,5 kg .Kemudian di proses seperti di atas.
Siap untuk di sajikan
Bahan-bahan makanan yang bisa dijadikan bahan untuk membuat
pakan ayam
Penyusunan ransum
dari berbagai bahan seperti Jagung, Bekatul, Tepung ikan, Tepung daging, Tepung
susu skim, tepung lamtoro, Tepung tulang, Bungkil kacang kedelai dan Grift bisa
anda ketahui di bawah ini :
Jagung
jagung giling
merupakan sumber karbohidrat yang sangat bagus untuk ayam broiler, dan
merupakan bahan makanan yang paling banyak digunakan dalam penyusunan ransum
makanan.
Bekatul
Bekatul merupakan
bahan makanan yang sangat baik untuk dijadikan bahan penyusun ransum ayam
broiler karena mengandung vitamin B, tinggi karbohidrat, lemak dan protein.
Bekatul yang diberikan kepada ayam broiler sebaiknya yang masih segar,tidak bau
ataupun lembap.
Tepung ikan
Tepung ikan merupakan
sumber protein yang tinggi dan juga mengandung unsur mineral penting, seperti
kalsium, fosfor, dan klorin.
Tepung Daging
Tepung daging
memilikikandungan protein cukup tinggi dan kaya asam amino serta vitamin B12.
Persentasenya dalam ransum antara 2,5-10%
Tepung susu skim
Tepung susu skim
terbuat dari susu skim atau air susu yang sudah diturunkan kadar lemaknya.
Bahan ini bisa dimanfaatkan menjadi bahan makanan yang sangat bagus lantaran
tinggi protein, asam amino, lysine, dan laktosa.
Tepung daun lamtoro
Tepung daun lamtoro
dibuat dari daun lamtoro yang dikeringkan kemudian digiling hingga halus.
Kandungan proteinnya cukup tinggi, namun karena mengandung racun (toxic), maka
persentase tepung daun lamtoro dalam ransum tidak boleh diberikan melebihi 4%.
Tepung tulang
Tepung tulang
mengandung banyak kalsium dan fosfor sehingga baik untuk dikonsumsi ayam
broiler, terutama untuk membantu pertumbuhan tulang. Namun, persentasenya di
dalam ransum terbilang sangat sedikit, yakni sekitar 1-2% saja.
Bungkil kacang kedelai
Bungkil kacang
kedelai merupakan ampas atau bagian yang tersisa dari kedelai yang sudah
diambil minyaknya. Bungkil kedelai ini kaya akan lysine dan merupakan sumber
protein yang cukup tinggi, yakni mencapai 38%.
Grift
Grift merupakan
campuran dari berbagai bahan yang terbilang keras, seperti batu granit, batu
kali, kapur, kulit kerang, dan sebagainya. Semua bahan ini diremukkan dengan
cara tertentu sehingga masih bisa dicerna oleh ayam. Fungsi dalam penyusunan
dalam ransum sebenarnya lebih kepada membantu pencernaan saja. Selain diberikan
sebagai bahan penyusun ransum, grift juga bisa diberikan secara tersendiri.
(sumber:
ternak-ayambroiler.blogspot.com)
Memelihara ayam selama musim hujan agar ayam tetap sehat
mengharuskan setiap pelaku peternakan di Eropa melakukan modifikasi agar tumbuh
kembangnya ayam tetap berjalan optimal, misalnya menggunakan closed house dan
pengaturan lingkungan di dalamnya. Di Indonesia. Meskipun hanya ada dua musim,
karena karakteristik musim hujan dan kemarau berbeda sehingga penyesuaian pun
perlu dilakukan. Dengan penyesuaian tersebut maka ayam akan merasa nyaman dan
produktivitas maksimal dapat terus tercapai. Kuncinya ialah mau mencoba karena
jika tidak dicoba tentu kita tidak akan tahu hasilnya.
Karakteristik Kondisi Peternakan di Musim Hujan
Kondisi peternakan saat musim hujan tentu berbeda dengan
saat musim kemarau. Curah hujan yang tinggi, suhu yang lebih rendah dan
kelembaban tinggi adalah karakteristik umum musim hujan. Ketiganya akan
mempengaruhi beberapa komponen peternakan seperti air minum, pakan, kandang dan
bibit penyakit.
1. Air Minum
Peningkatan curah hujan tentu akan menambah volume air
tanah. Meski jumlahnya bertambah, hal ini justru sering memicu masalah baru
yaitu penurunan kualitas air dan keterbatasan daya serap air oleh tanah.
Penurunan kualitas terjadi secara fisik maupun biologi (jumlah mikroorganisme).
Secara fisik yaitu keruh, berbau dan bercampur lumpur. Air tanah yang bercampur
lumpur akan mempermudah penyumbatan pipa-pipa air minum dan memicu terbentuknya
biofilm (endapan di dalam pipa air minum yang merupakan tempat tumbuh dan
berkembangnya bibit penyakit).
Terbatasnya daya serap air oleh tanah berpotensi menimbulkan
dua masalah yaitu :
Timbulnya genangan air ataupun banjir
Baik genangan air
maupun banjir sama-sama menimbulkan permasalahan pelik. Genangan air menjadi
tempat ideal untuk berkembang biaknya parasit (serangga, cacing dan koksidia),
bahkan bakteri terutama E. coli (penyebab colibacilosis) dan Haemophillus
paragallinarum (penyebab korisa). Hal inilah yang memicu peningkatan jumlah
kasus penyakit tersebut saat musim penghujan. Hal lebih buruk tentu akan
terjadi bila banjir yang mencakup kerugian material (kerusakan dan hambatan
transpotasi) maupun penyebaran penyakit.
Pencemaran air tanah oleh bakteri patogen
Banyaknya jumlah air yang
menembus pori-pori tanah akan mengubah struktur tanah. Dampaknya ialah
pori-pori tanah membesar sehingga memungkinkan air membawa serta bakteri
patogen, misalnya E. coli dari tanah di lapisan atasnya menuju sumber air
tanah. Inilah jawaban mengapa sumber air tanah dapat tercemar E. coli dan
berbagai bakteri lainnya.
2. Pakan
Pakan merupakan substrat kaya nutrisi yang juga mudah
lembab. Sifat mudah lembab ini menjadi celah untuk tumbuh dan berkembangnya
mikro-organisme misalnya jamur. Saat musim hujan, kelembaban udara tinggi (80%)
sehingga sangat mendukung pertumbuhan jamur terutama di pakan. Selain penurunan
mutu pakan baik secara kualitas (penurunan kadar nutrisi) maupun secara
kuantitas (penggumpalan dan kerusakan pakan), pakan terkontaminasi jamur juga
beresiko tercemar mikotoksin. Mikotoksin adalah toksin (racun, red) yang
dihasilkan oleh jamur. Fungsi mikotoksin bagi jamur sendiri, masih belum bisa
dipastikan. Keberadaannya meningkat mengikuti pertumbuhan koloni jamur.
Dibandingkan itik, ayam relatif lebih tahan mikotoksin. Bagi ayam, mikotoksin
menyebabkan kondisi immunosuppresif (gangguan kekebalan tubuh). Kondisi ini
menyebabkan ayam mudah terinfeksi bibit penyakit. Meski begitu, ancaman
kematian ayam secara serentak bisa terjadi.
3. Kandang
Kandang terbuka (open house) memang membuat ayam rentan
terkena langsung dampak musim hujan. Naik turunnya suhu dan kelembaban, arah
aliran angin yang fluktuatif, bahkan tampias air hujan yang masuk ke kandang
adalah beberapa dampak langsung akibat datangnya musim hujan. Faktor tersebut
tentu akan mempengaruhi stamina dan produktivitas ayam.
Pada kandang postal, litter menjadi mudah lembab sehingga
rentan menggumpal. Litter yang menggumpal harus dihindari karena merupakan
tempat akumulasi ammonia di dalam kandang.
Pada kandang panggung, faktor drainase (sistem pengaliran
air, red) di sekitar kandang, letak feses terhadap tanah di sekitarnya dan
ketinggian kandang terhadap tanah harus diperhatikan. Genangan air dapat timbul
jika drainase di sekitar kandang kurang baik. Terlebih jika genangan air berada
tepat di bawah kandang yang juga merupakan timbunan feses. Alhasil, feses
menjadi becek dan menimbulkan sejumlah masalah seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya.
4. Bibit Penyakit
Bibit penyakit di musim hujan sedikit berbeda dibandingkan
musim kemarau. Penularan melalui udara yang sering muncul saat musim kemarau,
memang agak berkurang di musim hujan. Tetapi penularan melalui air minum justru
meningkat.
Namun hal ini tidak berarti penyakit pencernaan lebih dominan
daripada penyakit pernapasan. Struktur anatomi ayam yang tidak mempunyai sekat
pembatas hidung dengan rongga mulut menyebabkan ayam juga dapat terserang
penyakit pernapasan melalui air minum misalnya korisa, CRD, AI, ILT dll.
Peningkatan populasi serangga di musim hujan juga perlu
diwaspadai. Lebih jauh, hal ini akan dijelaskan di bagian suplemen. Serangga
inilah yang membawa agen penyakit di dalam feses ke tempat pakan dan air minum.
Berbagai bibit penyakit di dalam feses dapat disebarkan dengan cara tersebut.
Terlebih saat musim hujan, telur cacing dan bakteri E. coli memiliki daya
ta-han lebih baik saat di luar tubuh ayam.
Modifikasi Peternakan
Beberapa perubahan lingkungan yang terjadi saat musim hujan
sudah cukup untuk membuat ayam stres. Tanpa tindakan nyata, stres akan memicu
penurunan daya tahan tubuh ayam yang akhirnya mengganggu produktivitas ayam.
Melalui Info Medion ini, kami menawarkan modifikasi sederhana metode
pemeliharaan saat musim hujan yaitu :
1. Modifikasi Air
Dominannya penularan penyakit di musim hujan melalui air
minum harus ditanggapi dengan perbaikan kualitas air minum yaitu:
Pembuatan instalasi air minum terpadu
Membuatnya tidak
serumit dan semahal kalimat di atas karena komponennya ada di sekitar kita.
Intinya adalah membuat air minum memenuhi syarat baku mutu air, di antaranya
adalah bebas dari bibit penyakit misalnya jumlah bakteri E. coli = nol/zero,
jernih, tidak berasa dan tidak berbau.
Minimal, instalasi air minum terdiri atas penampungan air
tanah pertama, pengendapan, penyaringan dan desinfeksi di torn masing-masing
kandang. Prosesnya dimulai dari pengambilan air tanah menuju torn untuk
diendapkan. Selain secara alami, pengendapan dapat dibantu dengan pemberian
tawas (2,5 g untuk 20 liter air minum). Tawas juga dapat diberikan di kolam
penampungan.
Air lalu dialirkan melewati penyaringan menuju kolam
penampungan. Penyaringan bisa menggunakan kawat berlubang kecil yang diletakkan
di bagian pertengahan atas torn. Lakukan pembersihan saringan dan pengangkatan
endapan minimal seminggu sekali agar instalasi air minum tetap berfungsi
optimal.
Di kolam penampungan air, dapat dilakukan berbagai tindakan
perbaikan kualitas fisik air (bau, kejernihan, rasa dan sebagainya) yaitu
melewatkan air melalui lapisan pasir, arang kelapa dan batuan. Pasir berfungsi
sebagai penyaring. Arang kelapa akan menyerap bau sedangkan batuan akan
menjernihkan dan menahan pasir yang terbawa air. Terakhir, air dialirkan ke
torn untuk didesinfeksi sebelum diberikan ke ayam.
Desinfeksi air bisa menggunakan Medisep 3 ml/10 liter air
minum, Desinsep 30 ml/1000 liter air minum dan Neo Antisep 3 ml/7,5 liter air
minum. Desinfeksi air sebaiknya dilakukan sesudah pengendapan agar desinfektan
bekerja lebih efektif karena senyawa dalam desinfektan mudah terpengaruh oleh
adanya molekul organik (molekul yang mengandung ion karbon) di dalam endapan
tanah
Tindakan lain
Alangkah baiknya,
jika pembuatan instalasi air dibarengi peninjauan kondisi sumur terhadap
tumpukan feses dan pemeriksaan kualitas air minum. Jarak minimal keduanya ialah
10 meter. Makin dekat, air rentan terkontaminasi feses. Jarak yang sama juga
berlaku untuk septic tank dan kolam pengolahan limbah lainnya.
Selain jarak, arah aliran air tanah juga patut diperhatikan.
Sebaiknya sumber air tanah untuk sumur terletak lebih tinggi daripada sumber
air di bawah tempat feses karena air mengalir dari tempat tinggi ke rendah.
Jika tidak, air mengalir dari tempat feses ke sumur yang akan meningkatkan
resiko pencemaran air sumur oleh bibit penyakit dari feses yang terbawa aliran
air. Jika air sumur terletak lebih dalam, lakukan sanitasi air.
2. Modifikasi Kandang
Modifikasi pada kandang open house diharapkan dapat menekan
dampak musim hujan bagi ayam.
Penanganan feses
Feses di bawah
kandang panggung harus dibersihkan sebelum musim hujan datang. Selain karena
faktor kualitas udara, feses yang kering “lebih bersahabat” bagi pekerja
pengangkat feses. Bau yang menyengat karena akumulasi ammonia yang dikeluarkan
dari feses yang basah beresiko mengganggu kesehatan pekerja. Feses basah juga
mengandung bibit penyakit yang dapat menginfeksi pekerja seperti E. coli,
Mycobacterium sp. dan Salmonella sp.
Setelah feses diangkat, tinggikan tanah di pertengahan bawah
kandang dan buat melandai turun menuju luar kandang. Di luar kandang, buat
parit kecil di sekitar kandang yang akan menampung air dari tumpukan feses
menuju tempat pengolahan limbah. Sistem ini akan mencegah terbentuknya genangan
air di bawah kandang, meminimalisir bau dan membantu mempercepat keringnya
feses.
Penanganan litter
Di kandang postal,
litter harus dijaga tetap kering. Segera ganti litter yang menggumpal jika
hanya sedikit litter yang menggumpal. Dan tambahkan litter baru di atas litter
lama jika banyak litter yang menggumpal dan segera angkat saat kosong kandang.
Lebih berhati-hati saat mengganti air minum ialah satu tips mudah dan efektif
mengurangi litter menggumpal.
Pembersihan feses di bawah kandang (kiri) pembuatan
parit-parit di sekitar kandang akan mengalirkan air dan mencegah genangan air
(kanan) (Sumber: Dok. Medion)
Perbaikan fisik
Pemeriksaan kondisi
atap, dinding dan lantai kandang. Perbaiki atap yang bocor. Lebarkan atap jika
dirasa tampias air hujan masih mengenai ayam. Dinding kandang harus mampu
mengurangi kecepatan aliran angin yang masuk ke kandang. Ganti kayu yang lapuk
dengan yang baru agar tidak menjadi sarang serangga
Tirai, sebagai dinding tambahan, harus difungsikan secara
optimal. Manajemen tirai yang baik akan melindungi ayam dari cengkeraman suhu
rendah dan angin, khususnya ayam usia muda. Keputusan membuka dan menutup tirai
dapat disesuaikan dengan kecepatan angin, suhu maupun curah hujan
Tirai ditutup saat angin berhembus kencang, suhu rendah atau
saat hujan lebat. Jika perlu, tirai dua lapis dapat digunakan. Sebaiknya
pembukaan tirai dari atas ke bawah agar ayam tidak terkena dampak langsung dari
perubahan cuaca
Desinfeksi kandang. Lakukan penyemprotan desinfektan ke
kandang. Formades dan Sporades untuk kandang kosong sedangkan Zaldes, Medisep
dan Antisep untuk kandang berisi ayam
3. Modifikasi Penanganan Pakan
Kualitas pakan harus tetap terjaga hingga dikonsumsi oleh
ayam. Oleh karena itu, peternak sebaiknya melakukan beberapa tindakan yaitu:
a. Saat di gudang
Kelembaban udara yang relatif lebih tinggi (kelembaban ideal
: 60%) dibanding musim kemarau menyebabkan jamur mudah berkembang. Perlu
diketahui jamur sangat mudah berkembang saat kelembaban 80-90% dengan suhu
10-42oC. Lakukan serangkaian tindakan penanganan antara lain:
Memastikan kadar air dalam pakan tidak lebih dari 14%. Pakan
yang memiliki kadar air lebih dari 14% lebih mudah ditumbuhi jamur karena
lembab. Hal serupa juga akan terjadi bila pakan terkena percikan air atau
berkontak dengan udara. Untuk itu, periksa juga apakah ada karung pakan yang
sobek
Menambahkan anti jamur (mould inhibitor) ke dalam pakan.
Biasanya mengandung asam yang bekerja mengubah pH pakan menjadi lebih rendah
sehingga jamur tidak bisa tumbuh. Oleh karena itu, kadang mould inhibitor bisa
berfungsi juga sebagai feed acidifier yang akan menurunkan pH lambung ayam agar
jamur yang masuk ke tubuh ayam tidak dapat berkembang. Selain itu, merangsang
pengeluaran enzim-enzim pencernaan sehingga nutrisi dalam ransum dicerna lebih
baik
Toxin binder (pengikat racun misalnya mikotoksin) dapat
ditambahkan ke dalam pakan. Salah satu contoh toxin binder adalah sodium
bentonite
Melakukan pembatasan masa penyimpanan pakan yaitu tidak
melebihi 10 hari. Selain itu, sediakan alas di bawah tumpukan pakan agar tidak
kontak langsung dengan lantai. Tindakan tersebut akan mencegah pakan lembab dan
akhirnya menggumpal terutama yang paling bawah. Pilih kayu yang tidak mudah
lapuk dan sulit basah seperti kayu jati dan meranti. Lakukan juga pemeriksaan
berkala kondisi alas pakan agar tidak menjadi sumber jamur
Metode first in first out (FIFO) yang berarti pakan yang
pertama kali datang adalah pakan yang pertama kali diberikan ke ayam
Selain jamur, perhatikan pula adanya kutu, tikus dan
serangga. Hewan tersebut pun bisa memakan dan merusak pakan sehingga kadar
nutrisinya menurun serta berpotensi menyebarkan penyakit.
b. Saat pemberian
Kualitas pakan cepat menurun saat terpapar udara. Oleh
karena itu, lakukan pembagian pemberian pakan. Untuk ayam dewasa, dianjurkan
pakan diberikan dua kali yaitu di pagi dan sore hari. Ikuti petunjuk pemberian
pakan sesuai standar dari breeder. Dua tindakan tersebut akan menekan bahkan
menghindari pakan tersisa yang dapat menjadi media yang baik untuk pertumbuhan
jamur. Sebelum diberikan pakan, hendaknya tempat pakan dibersihkan dahulu dari
sisa-sisa air dan pakan lama.
Tindakan membolak-balikkan pakan, selain akan menggugah
selera makan ayam, juga dapat memperlambat penurunan kualitas pakan. Pakan yang
tidak dibolak-balik akan memberi kesempatan jamur untuk menempel dan tumbuh di
pakan.
4. Modifikasi Tubuh Ayam
Fokusnya adalah memperbaiki kondisi tubuh ayam agar tahan
terhadap kondisi lapang. Oleh karena itu, peternak patut mengedepankan
tindakan-tindakan pencegahan yaitu:
Pemberian multivitamin sebagai feed supplement seperti
Fortevit dan Vita Stress akan meningkatkan daya tahan tubuh ayam
Melaksanakan program vaksinasi sesuai jadwal. Beri perhatian
terhadap penyakit-penyakit yang meningkat saat di musim hujan seperti ND, AI,
korisa dan IB
Melaksanakan program deworming (pemberian obat cacing) rutin
terutama di peternakan layer yang memiliki masa hidup lebih lama. Beri obat
cacing saat ayam berumur 1 bulan atau saat pindah ke kandang baterai.
Pengulangan obat berdasarkan tipe kandang dan jenis cacing yang akan dibasmi.
Untuk kandang postal berikan tiap 1 bulan sedangkan kandang baterai tiap 3
bulan. Menghadapi cacing gilik, deworming sebaiknya diulang tiap 1-2 bulan,
untuk cacing hati tiap 3-4 bulan sedangkan cacing pita tiap 1 bulan
Cleaning program (aplikasi antibiotik sebagai tindakan
pencegahan). Akan lebih efektif jika peternak juga memiliki data kejadian
penyakit sehingga cleaning program dapat benar-benar dilakukan sebelum penyakit
terjadi.
Lakukan dan lihatlah hasilnya. Semoga modifikasi sederhana
ini bisa membantu Anda dalam menghadapi musim hujan ini.
(sumber:
infomedion.co.id)
Categories : Tips
memelihara ayam
Cara merawat DOC anak ayam supaya tidak gampang mati
Untuk ayam yang baru
menetas dari induk nya, misalnya ayam menetas awal pagi, anak ayam tersebut
jangan langsung di ambil, biarkan dulu tinggal sama induk nya di sarang, kira2
selama 17 jam. Ketika ayam mau di masukan ke dalam kotak kandang [seperti yang kita
lihat pada gambar atas], sebaiknya, nyalakan lampu yang ada di dalam kotak
tersebut, 2 jam sebelum anak ayam / DOC di masukan.
Didalam kotak
tersebut, jangan menggunakan sekam sebagai alas nya, sebaiknya menggunakan
koran bekas sebagai alas (pengganti sekam). gunakan sekam setinggi 5 lembar.
Jadi koran bekas (tapi bersih) di tumpuk setinggi 5 lembar, didalam kotak
tersebut, agar kondisi suhu di dalam kandang buatan tsb tetap stabil.
Pemberian Air Minum:
Masukan air minum di
galon yang berukuran kecil dengan sedikit campuran vitamin.
Misalnya untuk ayam
75 ekor s/d 100 ekor:
* vitamin C - 1 gr
* vit E &
selenium - 1 gr
* glucoline -
5gram/liter air
Jika anda tidak
mempunyai vitamin2 tersebut, kita bisa membeli glukosa yang biasa di gunakan
untuk minuman anak kecil , atau cari saja di toko dengan menanyakan glucoline
atau glucose. Tujuan di beri glucoline adalah, untuk mengurangi dehidrasi
selama di sarang atau di mesin tetas, atau selama perjalanan (kalau membeli
anak ayam dari tempat jauh)
Untuk 100 gram
glucoline bisa menghasilkan
* Energy- 375 (kcal)
* carbohydrates 99
gram
* vit c 100 mg
Bagai mana jika tidak
menemukan glucoline? tidak
di dapat di toko atau mahal?
Jangan kuatir kita
akan mencari alternative lain yang fungsi nya sama.
Gunakan gula merah
sebagai pengganti dari glucoline:
Gula merah di sini
adalah gula aren , tahu tidak gula aren? saya juga sering melihat gula merah di
pasar, akan tetapi gula tersebut bukan gula aren, tapi gula yg terbuat dari
tebu, ya tidak apa2 walaupun tidak ada gula aren, gunakan saja gula merah yang
di buat dari tebu , akan tetapi bila gula aren ada, sebaiknya gunakan saja gula
aren.
Dosis gula merah
untuk 75 ekor ayam:
Dosis yang di gunakan
adalah , 2 gram gula merah, di campur dengan air 1 sampai 1,5 litter, hati2
jika dosis yang di gunakan berlebihan, anak ayam atau DOC akan mengalami
mencret.
Cara penyajian:
Gula merah untuk
minuman anak ayam tadi,
rebus air 1.5 liter
sampai mendidih
Masukan gula merah
kedalam air yang masih mendidih tunggu sampai hancur.
Jika gula merah sudah
masak (menurut perkiraan) dinginkan air rebusan gula merah tersebut, ketika
sudah dingin, berikan kepada anak ayam yang berada di kotak pemanas tadi.
Jika gula merah tidak
ada, boleh juga menggunakan semangka merah yang sudah masak, buang bijinya dan
kasih semangka kepada anak ayam, sebagai makanan pertama .
Semangka adalah sudah
lama di gunakan untuk menghantar anak ayam ke tempat yang jauh, saya juga
sering memberikan buah semangka ke pada anak ayam, jika anak ayam mau di hantar
keluar negri, atau kira2 perjalanan melebihi 10 jam.
ok kita lanjutkan-
sebelum memasukan anak ayam kedalam kotak tersebut [baca artikel sebelumnya di
sini], kehangatan sudah mencapai 30 sampai 32 derajat celcius, atau minimal 28
samapi 30 derajat celcius.
Jika pemanas sudah di
masukan dan air juga sudah di siapkan, dan suhu kehangatan sudah stabil, lalu
kita masukan anak ayam kesayangan kita yang 75-100 ekor tsb, tapi jangan di
kasih makanan dulu.
Biarkan anak ayam
atau DOC meminum air gula sampai 2 jam, untuk memastikan anak ayam minum air
gula tersebut.
Ketika 2 jam sudah
berlalu, dan anak ayam sudah minum air gula tsb, (gula sebagai alternative
untuk menggantikan glucoline atau elektrolite yang berfungsi untuk
mengembalikan atau menstbabilkan energy yang ada di dalam tubuh ayam, jika ayam
mengalami dehydrasi , maka dengan memberikan air gula, glucoline, elektrolyte
dll, cairan di dalam tubuh ayam akan kembali normal.)
Ok- 2 jam sudah
berlalu, kita tinggal meberi makanan anak ayam, untuk makanan, sebaiknya mebeli
makanan untuk broiler starter, atau untuk permulaan, sebelum di berikan kepada
anak ayam, sebaiknya makanan tersebut kita tumbuk dulu, untuk memastikan
butiran makanan lebih kecil. hanya untuk makanan pertama saja kita tumbuk
sampai halus, untuk kedua kalinya , makanan tsb, tidak usah di tumbuk lagi,
karena anak ayam sudah mengetahui cara makan nya.
Jika tidak di tumbuk,
atau butiran makanan terlalu besar, anak ayam yang baru berusia satu hari ini,
akan mengalami kesulitan dalam pemakanan, jadi kalau makanan di tumbuk dulu,
anak ayam akan langsung bisa menelan butiran yang kecil, dan akan semaik cepat
memakan makanan yang kita berikan tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar