/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}
rahasia alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Rabu, 05 Juni 2013

cara membuat pakn unggas


CARA MEMBUAT SENDIRI PAKAN UNGGAS


Banyak pengusaha ayam pedaging ,ayam petelur ,puyuh yang gulung tikar karena tingginya harga pakan yang kian melambung .selain faktor penyakit dan harga jual yang merosot dan sulit di prediksi .Untuk penyakit sebaiknya anda baca penyakit 2 pada unggas . Disini saya akan mencoba untuk menyajikan tentang membuat sendiri pakan unggas yang barangkali bisa menghemat biaya pakan dan usaha anda bisa tetap exis.
Pakan untuk ayam pedaging.
Untuk 100 kg pakan maka di butuhkan :
Untuk stater sediakan jagung 60 kg, bekatul 2 kg, tepung gaplek 2 kg, tepung ikan 13,5 kg ,tepung darah 3 kg ,kedelai 7 kg,bungkil kelapa 5 kg,tepung daun pepaya 2 kg ,bungkil biji kapuk 1kg tepung bulu unggas 4 kg , premix 0,5 kg
Untuk finisher, sediakan jagung 50 kg , bekatul 7kg,sorgum 10 kg , tepung gaplek 5 kg,tepung ikan 3 kg , tepung darah 3 kg , kedelai 9 kg,bungkil kelapa 5 kg,bungkil biji kapuk 0,5 kg ,tepung daun pepeya 2,5 kg , tepung bulu ayam 2,5 kg.,minyak kelapa 1 kg , premix 0,5 kg .
Dikenal ada 3 bentuk pakan , yaitu tepung , crumble ( butiran pecah ), dan pelet.
1. Bentuk tepung.
Cara membuatnya sangat sederhana , yaitu semua bahan digiling jadi tepung .kemudian di aduk sampai rata dan siap di sajikan.pakan jenis ini tidak efektif ,karena ayam memiilih jenis pakan yang di sukai sehingga banyak nutrisi yang tidak di konsumsi
2 Bentuk crumbles (butiran pecah).
Semua bahan di giling jadi tepung ,kemudian di aduk hingga rata .setelah itu di kukus atau di uapi dengan panas antara 800C-90 C .Kemudian pakan diaduk dalam ayakan yang berlubang sambil di tekan tekan sehinga butiran berjatuhan.Jemur butiran itu hingga kering.siap di sajikan .pakan jenis ini cukup efisien tidak banyak nutrisi yang terbuang.
3 Bentuk pelet.
Caranya sama dengan crumble.Tapi setelah penguapan,dimasukkan dalam gilingan daging atau sambal sehingga keluar bentuk memanjang. Kemudian di potong potong dan di jemur sampai kering.siap di sajikan. Pakan jenis ini pun cukup efisien.
Untuk menghindari pakan yang cepat rusak dan tengik karena udara yang lembab maka sebaik nya pakan diberi bahan pengawet.misalnya BHA ( Butiylated hydroxy anisol) ,BHT(Butylated Hydroxy toluen ),Gropyl Gallate, Oktyl Gallate,Tokoferol ,Etoksikusin Yang biasanya di kemas dengan nama Antrasin,Toksomiks,Antoks dan sebagainya.Pemberian sebaiknya tidak lebih dari 0,1% jumlah pakan.
Membuat konsentrat ayam pedaging.
Untuk 100 kg konsentrat, sediakan tepung ikan 26 kg ,bungkil kedelai 21 kg, daun turi 28 kg ,tepung bulu 14 kg ,tepung tulang 0,5 kg,sorgum 10,5 kg.Semua bahan di giling jadi tepung ,dan siap di campurkan dengan bekatul dan jagung.
Alternatif lain membuat pakan ayam pedaging.
Untuk masa awal ,sediakaqn konsentrat 39 kg , bekatul 5,5 kg,jagung 55 kg , premix 0,5 kg.Semua bahan di proses sperti di atas (tepung ,crumble, pelet )
Untuk masa akhir ,sediakan jagung 58 kg ,bekatul 8,5 kg ,konsentrat 33 kg ,premix 0,5 kg .Kemudian di proses seperti di atas.
Siap untuk di sajikan
Bahan-bahan makanan yang bisa dijadikan bahan untuk membuat pakan ayam


 Penyusunan ransum dari berbagai bahan seperti Jagung, Bekatul, Tepung ikan, Tepung daging, Tepung susu skim, tepung lamtoro, Tepung tulang, Bungkil kacang kedelai dan Grift bisa anda ketahui di bawah ini :

Jagung
 jagung giling merupakan sumber karbohidrat yang sangat bagus untuk ayam broiler, dan merupakan bahan makanan yang paling banyak digunakan dalam penyusunan ransum makanan.

Bekatul
 Bekatul merupakan bahan makanan yang sangat baik untuk dijadikan bahan penyusun ransum ayam broiler karena mengandung vitamin B, tinggi karbohidrat, lemak dan protein. Bekatul yang diberikan kepada ayam broiler sebaiknya yang masih segar,tidak bau ataupun lembap.


 Tepung ikan
 Tepung ikan merupakan sumber protein yang tinggi dan juga mengandung unsur mineral penting, seperti kalsium, fosfor, dan klorin.

Tepung Daging
 Tepung daging memilikikandungan protein cukup tinggi dan kaya asam amino serta vitamin B12. Persentasenya dalam ransum antara 2,5-10%

Tepung susu skim
 Tepung susu skim terbuat dari susu skim atau air susu yang sudah diturunkan kadar lemaknya. Bahan ini bisa dimanfaatkan menjadi bahan makanan yang sangat bagus lantaran tinggi protein, asam amino, lysine, dan laktosa.

Tepung daun lamtoro
 Tepung daun lamtoro dibuat dari daun lamtoro yang dikeringkan kemudian digiling hingga halus. Kandungan proteinnya cukup tinggi, namun karena mengandung racun (toxic), maka persentase tepung daun lamtoro dalam ransum tidak boleh diberikan melebihi 4%.

Tepung tulang
 Tepung tulang mengandung banyak kalsium dan fosfor sehingga baik untuk dikonsumsi ayam broiler, terutama untuk membantu pertumbuhan tulang. Namun, persentasenya di dalam ransum terbilang sangat sedikit, yakni sekitar 1-2% saja.

Bungkil kacang kedelai
 Bungkil kacang kedelai merupakan ampas atau bagian yang tersisa dari kedelai yang sudah diambil minyaknya. Bungkil kedelai ini kaya akan lysine dan merupakan sumber protein yang cukup tinggi, yakni mencapai 38%.

Grift
 Grift merupakan campuran dari berbagai bahan yang terbilang keras, seperti batu granit, batu kali, kapur, kulit kerang, dan sebagainya. Semua bahan ini diremukkan dengan cara tertentu sehingga masih bisa dicerna oleh ayam. Fungsi dalam penyusunan dalam ransum sebenarnya lebih kepada membantu pencernaan saja. Selain diberikan sebagai bahan penyusun ransum, grift juga bisa diberikan secara tersendiri.
 (sumber: ternak-ayambroiler.blogspot.com)
Memelihara ayam selama musim hujan agar ayam tetap sehat mengharuskan setiap pelaku peternakan di Eropa melakukan modifikasi agar tumbuh kembangnya ayam tetap berjalan optimal, misalnya menggunakan closed house dan pengaturan lingkungan di dalamnya. Di Indonesia. Meskipun hanya ada dua musim, karena karakteristik musim hujan dan kemarau berbeda sehingga penyesuaian pun perlu dilakukan. Dengan penyesuaian tersebut maka ayam akan merasa nyaman dan produktivitas maksimal dapat terus tercapai. Kuncinya ialah mau mencoba karena jika tidak dicoba tentu kita tidak akan tahu hasilnya.

Karakteristik Kondisi Peternakan di Musim Hujan

Kondisi peternakan saat musim hujan tentu berbeda dengan saat musim kemarau. Curah hujan yang tinggi, suhu yang lebih rendah dan kelembaban tinggi adalah karakteristik umum musim hujan. Ketiganya akan mempengaruhi beberapa komponen peternakan seperti air minum, pakan, kandang dan bibit penyakit.

1. Air Minum
Peningkatan curah hujan tentu akan menambah volume air tanah. Meski jumlahnya bertambah, hal ini justru sering memicu masalah baru yaitu penurunan kualitas air dan keterbatasan daya serap air oleh tanah. Penurunan kualitas terjadi secara fisik maupun biologi (jumlah mikroorganisme). Secara fisik yaitu keruh, berbau dan bercampur lumpur. Air tanah yang bercampur lumpur akan mempermudah penyumbatan pipa-pipa air minum dan memicu terbentuknya biofilm (endapan di dalam pipa air minum yang merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya bibit penyakit).

Terbatasnya daya serap air oleh tanah berpotensi menimbulkan dua masalah yaitu :
Timbulnya genangan air ataupun banjir
 Baik genangan air maupun banjir sama-sama menimbulkan permasalahan pelik. Genangan air menjadi tempat ideal untuk berkembang biaknya parasit (serangga, cacing dan koksidia), bahkan bakteri terutama E. coli (penyebab colibacilosis) dan Haemophillus paragallinarum (penyebab korisa). Hal inilah yang memicu peningkatan jumlah kasus penyakit tersebut saat musim penghujan. Hal lebih buruk tentu akan terjadi bila banjir yang mencakup kerugian material (kerusakan dan hambatan transpotasi) maupun penyebaran penyakit.
Pencemaran air tanah oleh bakteri patogen
 Banyaknya jumlah air yang menembus pori-pori tanah akan mengubah struktur tanah. Dampaknya ialah pori-pori tanah membesar sehingga memungkinkan air membawa serta bakteri patogen, misalnya E. coli dari tanah di lapisan atasnya menuju sumber air tanah. Inilah jawaban mengapa sumber air tanah dapat tercemar E. coli dan berbagai bakteri lainnya.

2. Pakan
Pakan merupakan substrat kaya nutrisi yang juga mudah lembab. Sifat mudah lembab ini menjadi celah untuk tumbuh dan berkembangnya mikro-organisme misalnya jamur. Saat musim hujan, kelembaban udara tinggi (80%) sehingga sangat mendukung pertumbuhan jamur terutama di pakan. Selain penurunan mutu pakan baik secara kualitas (penurunan kadar nutrisi) maupun secara kuantitas (penggumpalan dan kerusakan pakan), pakan terkontaminasi jamur juga beresiko tercemar mikotoksin. Mikotoksin adalah toksin (racun, red) yang dihasilkan oleh jamur. Fungsi mikotoksin bagi jamur sendiri, masih belum bisa dipastikan. Keberadaannya meningkat mengikuti pertumbuhan koloni jamur. Dibandingkan itik, ayam relatif lebih tahan mikotoksin. Bagi ayam, mikotoksin menyebabkan kondisi immunosuppresif (gangguan kekebalan tubuh). Kondisi ini menyebabkan ayam mudah terinfeksi bibit penyakit. Meski begitu, ancaman kematian ayam secara serentak bisa terjadi.

3. Kandang
Kandang terbuka (open house) memang membuat ayam rentan terkena langsung dampak musim hujan. Naik turunnya suhu dan kelembaban, arah aliran angin yang fluktuatif, bahkan tampias air hujan yang masuk ke kandang adalah beberapa dampak langsung akibat datangnya musim hujan. Faktor tersebut tentu akan mempengaruhi stamina dan produktivitas ayam.

Pada kandang postal, litter menjadi mudah lembab sehingga rentan menggumpal. Litter yang menggumpal harus dihindari karena merupakan tempat akumulasi ammonia di dalam kandang.

Pada kandang panggung, faktor drainase (sistem pengaliran air, red) di sekitar kandang, letak feses terhadap tanah di sekitarnya dan ketinggian kandang terhadap tanah harus diperhatikan. Genangan air dapat timbul jika drainase di sekitar kandang kurang baik. Terlebih jika genangan air berada tepat di bawah kandang yang juga merupakan timbunan feses. Alhasil, feses menjadi becek dan menimbulkan sejumlah masalah seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

4. Bibit Penyakit
Bibit penyakit di musim hujan sedikit berbeda dibandingkan musim kemarau. Penularan melalui udara yang sering muncul saat musim kemarau, memang agak berkurang di musim hujan. Tetapi penularan melalui air minum justru meningkat.

Namun hal ini tidak berarti penyakit pencernaan lebih dominan daripada penyakit pernapasan. Struktur anatomi ayam yang tidak mempunyai sekat pembatas hidung dengan rongga mulut menyebabkan ayam juga dapat terserang penyakit pernapasan melalui air minum misalnya korisa, CRD, AI, ILT dll.

Peningkatan populasi serangga di musim hujan juga perlu diwaspadai. Lebih jauh, hal ini akan dijelaskan di bagian suplemen. Serangga inilah yang membawa agen penyakit di dalam feses ke tempat pakan dan air minum. Berbagai bibit penyakit di dalam feses dapat disebarkan dengan cara tersebut. Terlebih saat musim hujan, telur cacing dan bakteri E. coli memiliki daya ta-han lebih baik saat di luar tubuh ayam.


Modifikasi Peternakan

Beberapa perubahan lingkungan yang terjadi saat musim hujan sudah cukup untuk membuat ayam stres. Tanpa tindakan nyata, stres akan memicu penurunan daya tahan tubuh ayam yang akhirnya mengganggu produktivitas ayam. Melalui Info Medion ini, kami menawarkan modifikasi sederhana metode pemeliharaan saat musim hujan yaitu :

1. Modifikasi Air

Dominannya penularan penyakit di musim hujan melalui air minum harus ditanggapi dengan perbaikan kualitas air minum yaitu:
Pembuatan instalasi air minum terpadu


 Membuatnya tidak serumit dan semahal kalimat di atas karena komponennya ada di sekitar kita. Intinya adalah membuat air minum memenuhi syarat baku mutu air, di antaranya adalah bebas dari bibit penyakit misalnya jumlah bakteri E. coli = nol/zero, jernih, tidak berasa dan tidak berbau.

Minimal, instalasi air minum terdiri atas penampungan air tanah pertama, pengendapan, penyaringan dan desinfeksi di torn masing-masing kandang. Prosesnya dimulai dari pengambilan air tanah menuju torn untuk diendapkan. Selain secara alami, pengendapan dapat dibantu dengan pemberian tawas (2,5 g untuk 20 liter air minum). Tawas juga dapat diberikan di kolam penampungan.

Air lalu dialirkan melewati penyaringan menuju kolam penampungan. Penyaringan bisa menggunakan kawat berlubang kecil yang diletakkan di bagian pertengahan atas torn. Lakukan pembersihan saringan dan pengangkatan endapan minimal seminggu sekali agar instalasi air minum tetap berfungsi optimal.

Di kolam penampungan air, dapat dilakukan berbagai tindakan perbaikan kualitas fisik air (bau, kejernihan, rasa dan sebagainya) yaitu melewatkan air melalui lapisan pasir, arang kelapa dan batuan. Pasir berfungsi sebagai penyaring. Arang kelapa akan menyerap bau sedangkan batuan akan menjernihkan dan menahan pasir yang terbawa air. Terakhir, air dialirkan ke torn untuk didesinfeksi sebelum diberikan ke ayam.

Desinfeksi air bisa menggunakan Medisep 3 ml/10 liter air minum, Desinsep 30 ml/1000 liter air minum dan Neo Antisep 3 ml/7,5 liter air minum. Desinfeksi air sebaiknya dilakukan sesudah pengendapan agar desinfektan bekerja lebih efektif karena senyawa dalam desinfektan mudah terpengaruh oleh adanya molekul organik (molekul yang mengandung ion karbon) di dalam endapan tanah
Tindakan lain
 Alangkah baiknya, jika pembuatan instalasi air dibarengi peninjauan kondisi sumur terhadap tumpukan feses dan pemeriksaan kualitas air minum. Jarak minimal keduanya ialah 10 meter. Makin dekat, air rentan terkontaminasi feses. Jarak yang sama juga berlaku untuk septic tank dan kolam pengolahan limbah lainnya.

Selain jarak, arah aliran air tanah juga patut diperhatikan. Sebaiknya sumber air tanah untuk sumur terletak lebih tinggi daripada sumber air di bawah tempat feses karena air mengalir dari tempat tinggi ke rendah. Jika tidak, air mengalir dari tempat feses ke sumur yang akan meningkatkan resiko pencemaran air sumur oleh bibit penyakit dari feses yang terbawa aliran air. Jika air sumur terletak lebih dalam, lakukan sanitasi air.

2. Modifikasi Kandang

Modifikasi pada kandang open house diharapkan dapat menekan dampak musim hujan bagi ayam.
Penanganan feses
 Feses di bawah kandang panggung harus dibersihkan sebelum musim hujan datang. Selain karena faktor kualitas udara, feses yang kering “lebih bersahabat” bagi pekerja pengangkat feses. Bau yang menyengat karena akumulasi ammonia yang dikeluarkan dari feses yang basah beresiko mengganggu kesehatan pekerja. Feses basah juga mengandung bibit penyakit yang dapat menginfeksi pekerja seperti E. coli, Mycobacterium sp. dan Salmonella sp.

Setelah feses diangkat, tinggikan tanah di pertengahan bawah kandang dan buat melandai turun menuju luar kandang. Di luar kandang, buat parit kecil di sekitar kandang yang akan menampung air dari tumpukan feses menuju tempat pengolahan limbah. Sistem ini akan mencegah terbentuknya genangan air di bawah kandang, meminimalisir bau dan membantu mempercepat keringnya feses.
Penanganan litter
 Di kandang postal, litter harus dijaga tetap kering. Segera ganti litter yang menggumpal jika hanya sedikit litter yang menggumpal. Dan tambahkan litter baru di atas litter lama jika banyak litter yang menggumpal dan segera angkat saat kosong kandang. Lebih berhati-hati saat mengganti air minum ialah satu tips mudah dan efektif mengurangi litter menggumpal.

Pembersihan feses di bawah kandang (kiri) pembuatan parit-parit di sekitar kandang akan mengalirkan air dan mencegah genangan air (kanan) (Sumber: Dok. Medion)
Perbaikan fisik
 Pemeriksaan kondisi atap, dinding dan lantai kandang. Perbaiki atap yang bocor. Lebarkan atap jika dirasa tampias air hujan masih mengenai ayam. Dinding kandang harus mampu mengurangi kecepatan aliran angin yang masuk ke kandang. Ganti kayu yang lapuk dengan yang baru agar tidak menjadi sarang serangga
Tirai, sebagai dinding tambahan, harus difungsikan secara optimal. Manajemen tirai yang baik akan melindungi ayam dari cengkeraman suhu rendah dan angin, khususnya ayam usia muda. Keputusan membuka dan menutup tirai dapat disesuaikan dengan kecepatan angin, suhu maupun curah hujan

Tirai ditutup saat angin berhembus kencang, suhu rendah atau saat hujan lebat. Jika perlu, tirai dua lapis dapat digunakan. Sebaiknya pembukaan tirai dari atas ke bawah agar ayam tidak terkena dampak langsung dari perubahan cuaca

Desinfeksi kandang. Lakukan penyemprotan desinfektan ke kandang. Formades dan Sporades untuk kandang kosong sedangkan Zaldes, Medisep dan Antisep untuk kandang berisi ayam

3. Modifikasi Penanganan Pakan

Kualitas pakan harus tetap terjaga hingga dikonsumsi oleh ayam. Oleh karena itu, peternak sebaiknya melakukan beberapa tindakan yaitu:

a. Saat di gudang

Kelembaban udara yang relatif lebih tinggi (kelembaban ideal : 60%) dibanding musim kemarau menyebabkan jamur mudah berkembang. Perlu diketahui jamur sangat mudah berkembang saat kelembaban 80-90% dengan suhu 10-42oC. Lakukan serangkaian tindakan penanganan antara lain:

Memastikan kadar air dalam pakan tidak lebih dari 14%. Pakan yang memiliki kadar air lebih dari 14% lebih mudah ditumbuhi jamur karena lembab. Hal serupa juga akan terjadi bila pakan terkena percikan air atau berkontak dengan udara. Untuk itu, periksa juga apakah ada karung pakan yang sobek

Menambahkan anti jamur (mould inhibitor) ke dalam pakan. Biasanya mengandung asam yang bekerja mengubah pH pakan menjadi lebih rendah sehingga jamur tidak bisa tumbuh. Oleh karena itu, kadang mould inhibitor bisa berfungsi juga sebagai feed acidifier yang akan menurunkan pH lambung ayam agar jamur yang masuk ke tubuh ayam tidak dapat berkembang. Selain itu, merangsang pengeluaran enzim-enzim pencernaan sehingga nutrisi dalam ransum dicerna lebih baik

Toxin binder (pengikat racun misalnya mikotoksin) dapat ditambahkan ke dalam pakan. Salah satu contoh toxin binder adalah sodium bentonite

Melakukan pembatasan masa penyimpanan pakan yaitu tidak melebihi 10 hari. Selain itu, sediakan alas di bawah tumpukan pakan agar tidak kontak langsung dengan lantai. Tindakan tersebut akan mencegah pakan lembab dan akhirnya menggumpal terutama yang paling bawah. Pilih kayu yang tidak mudah lapuk dan sulit basah seperti kayu jati dan meranti. Lakukan juga pemeriksaan berkala kondisi alas pakan agar tidak menjadi sumber jamur

Metode first in first out (FIFO) yang berarti pakan yang pertama kali datang adalah pakan yang pertama kali diberikan ke ayam

Selain jamur, perhatikan pula adanya kutu, tikus dan serangga. Hewan tersebut pun bisa memakan dan merusak pakan sehingga kadar nutrisinya menurun serta berpotensi menyebarkan penyakit.

b. Saat pemberian

Kualitas pakan cepat menurun saat terpapar udara. Oleh karena itu, lakukan pembagian pemberian pakan. Untuk ayam dewasa, dianjurkan pakan diberikan dua kali yaitu di pagi dan sore hari. Ikuti petunjuk pemberian pakan sesuai standar dari breeder. Dua tindakan tersebut akan menekan bahkan menghindari pakan tersisa yang dapat menjadi media yang baik untuk pertumbuhan jamur. Sebelum diberikan pakan, hendaknya tempat pakan dibersihkan dahulu dari sisa-sisa air dan pakan lama.

Tindakan membolak-balikkan pakan, selain akan menggugah selera makan ayam, juga dapat memperlambat penurunan kualitas pakan. Pakan yang tidak dibolak-balik akan memberi kesempatan jamur untuk menempel dan tumbuh di pakan.

4. Modifikasi Tubuh Ayam

Fokusnya adalah memperbaiki kondisi tubuh ayam agar tahan terhadap kondisi lapang. Oleh karena itu, peternak patut mengedepankan tindakan-tindakan pencegahan yaitu:

Pemberian multivitamin sebagai feed supplement seperti Fortevit dan Vita Stress akan meningkatkan daya tahan tubuh ayam

Melaksanakan program vaksinasi sesuai jadwal. Beri perhatian terhadap penyakit-penyakit yang meningkat saat di musim hujan seperti ND, AI, korisa dan IB

Melaksanakan program deworming (pemberian obat cacing) rutin terutama di peternakan layer yang memiliki masa hidup lebih lama. Beri obat cacing saat ayam berumur 1 bulan atau saat pindah ke kandang baterai. Pengulangan obat berdasarkan tipe kandang dan jenis cacing yang akan dibasmi. Untuk kandang postal berikan tiap 1 bulan sedangkan kandang baterai tiap 3 bulan. Menghadapi cacing gilik, deworming sebaiknya diulang tiap 1-2 bulan, untuk cacing hati tiap 3-4 bulan sedangkan cacing pita tiap 1 bulan

Cleaning program (aplikasi antibiotik sebagai tindakan pencegahan). Akan lebih efektif jika peternak juga memiliki data kejadian penyakit sehingga cleaning program dapat benar-benar dilakukan sebelum penyakit terjadi.

Lakukan dan lihatlah hasilnya. Semoga modifikasi sederhana ini bisa membantu Anda dalam menghadapi musim hujan ini.
 (sumber: infomedion.co.id)

 Categories : Tips memelihara ayam
Cara merawat DOC anak ayam supaya tidak gampang mati


 Untuk ayam yang baru menetas dari induk nya, misalnya ayam menetas awal pagi, anak ayam tersebut jangan langsung di ambil, biarkan dulu tinggal sama induk nya di sarang, kira2 selama 17 jam. Ketika ayam mau di masukan ke dalam kotak kandang [seperti yang kita lihat pada gambar atas], sebaiknya, nyalakan lampu yang ada di dalam kotak tersebut, 2 jam sebelum anak ayam / DOC di masukan.

 Didalam kotak tersebut, jangan menggunakan sekam sebagai alas nya, sebaiknya menggunakan koran bekas sebagai alas (pengganti sekam). gunakan sekam setinggi 5 lembar. Jadi koran bekas (tapi bersih) di tumpuk setinggi 5 lembar, didalam kotak tersebut, agar kondisi suhu di dalam kandang buatan tsb tetap stabil.

Pemberian Air Minum:
 Masukan air minum di galon yang berukuran kecil dengan sedikit campuran vitamin.
 Misalnya untuk ayam 75 ekor s/d 100 ekor:

 * vitamin C - 1 gr
 * vit E & selenium - 1 gr
 * glucoline - 5gram/liter air

 Jika anda tidak mempunyai vitamin2 tersebut, kita bisa membeli glukosa yang biasa di gunakan untuk minuman anak kecil , atau cari saja di toko dengan menanyakan glucoline atau glucose. Tujuan di beri glucoline adalah, untuk mengurangi dehidrasi selama di sarang atau di mesin tetas, atau selama perjalanan (kalau membeli anak ayam dari tempat jauh)

 Untuk 100 gram glucoline bisa menghasilkan
 * Energy- 375 (kcal)
 * carbohydrates 99 gram
 * vit c 100 mg


 Bagai mana jika tidak menemukan glucoline? tidak
di dapat di toko atau mahal?
 Jangan kuatir kita akan mencari alternative lain yang fungsi nya sama.

 Gunakan gula merah sebagai pengganti dari glucoline:
 Gula merah di sini adalah gula aren , tahu tidak gula aren? saya juga sering melihat gula merah di pasar, akan tetapi gula tersebut bukan gula aren, tapi gula yg terbuat dari tebu, ya tidak apa2 walaupun tidak ada gula aren, gunakan saja gula merah yang di buat dari tebu , akan tetapi bila gula aren ada, sebaiknya gunakan saja gula aren.

 Dosis gula merah untuk 75 ekor ayam:
 Dosis yang di gunakan adalah , 2 gram gula merah, di campur dengan air 1 sampai 1,5 litter, hati2 jika dosis yang di gunakan berlebihan, anak ayam atau DOC akan mengalami mencret.

Cara penyajian:
 Gula merah untuk minuman anak ayam tadi,
 rebus air 1.5 liter sampai mendidih
 Masukan gula merah kedalam air yang masih mendidih tunggu sampai hancur.
 Jika gula merah sudah masak (menurut perkiraan) dinginkan air rebusan gula merah tersebut, ketika sudah dingin, berikan kepada anak ayam yang berada di kotak pemanas tadi.

 Jika gula merah tidak ada, boleh juga menggunakan semangka merah yang sudah masak, buang bijinya dan kasih semangka kepada anak ayam, sebagai makanan pertama .

 Semangka adalah sudah lama di gunakan untuk menghantar anak ayam ke tempat yang jauh, saya juga sering memberikan buah semangka ke pada anak ayam, jika anak ayam mau di hantar keluar negri, atau kira2 perjalanan melebihi 10 jam.

 ok kita lanjutkan- sebelum memasukan anak ayam kedalam kotak tersebut [baca artikel sebelumnya di sini], kehangatan sudah mencapai 30 sampai 32 derajat celcius, atau minimal 28 samapi 30 derajat celcius.

 Jika pemanas sudah di masukan dan air juga sudah di siapkan, dan suhu kehangatan sudah stabil, lalu kita masukan anak ayam kesayangan kita yang 75-100 ekor tsb, tapi jangan di kasih makanan dulu.

 Biarkan anak ayam atau DOC meminum air gula sampai 2 jam, untuk memastikan anak ayam minum air gula tersebut.

 Ketika 2 jam sudah berlalu, dan anak ayam sudah minum air gula tsb, (gula sebagai alternative untuk menggantikan glucoline atau elektrolite yang berfungsi untuk mengembalikan atau menstbabilkan energy yang ada di dalam tubuh ayam, jika ayam mengalami dehydrasi , maka dengan memberikan air gula, glucoline, elektrolyte dll, cairan di dalam tubuh ayam akan kembali normal.)

 Ok- 2 jam sudah berlalu, kita tinggal meberi makanan anak ayam, untuk makanan, sebaiknya mebeli makanan untuk broiler starter, atau untuk permulaan, sebelum di berikan kepada anak ayam, sebaiknya makanan tersebut kita tumbuk dulu, untuk memastikan butiran makanan lebih kecil. hanya untuk makanan pertama saja kita tumbuk sampai halus, untuk kedua kalinya , makanan tsb, tidak usah di tumbuk lagi, karena anak ayam sudah mengetahui cara makan nya.

 Jika tidak di tumbuk, atau butiran makanan terlalu besar, anak ayam yang baru berusia satu hari ini, akan mengalami kesulitan dalam pemakanan, jadi kalau makanan di tumbuk dulu, anak ayam akan langsung bisa menelan butiran yang kecil, dan akan semaik cepat memakan makanan yang kita berikan tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar